Mungkinkah sperma yang tertelan wanita menyebabkan proses pembuahan dan
menghasilkan anak? Menurut teori memang tidak mungkin. Tapi 22 tahun
yang lalu, ada seorang gadis berumur 15 tahun yang hamil karena menelan
sperma kekasihnya. Bagaimana mungkin?
Hamilnya gadis 15 tahun akibat menelan sperma ini terjadi pada awal
tahun 2010 di daerah Lesotho, Afrika Selatan namun kisahnya baru
diketahui orang banyak akhir-akhir ini. Berikut petikan kisahnya seperti
dikutip dari Lemondrop, Kamis (4/2/2010).
Kejadian bermula ketika gadis 15 tahun yang bekerja di sebuah bar itu
sedang melakukan seks oral bersama kekasihnya. Saat itu pula, tiba-tiba
mantan kekasihnya datang lalu marah-marah.
Sang mantan tidak terima melihat kejadian tersebut di depan matanya. Ia
langsung mengambil pisau dan perkelahian pun terjadi diantara mereka.
Akibat perkelahian tersebut, si gadis terluka pada bagian lengan dan
perutnya.
Gadis itu kemudian dilarikan ke rumah sakit karena luka di perutnya yang
lumayan parah. Dokter langsung melakukan operasi untuk menutup perutnya
yang robek. Namun sebelum menutup lubang di bagian perutnya, dokter
menemukan banyak cairan di perutnya yang ternyata merupakan air liur.
Kondisi gadis tersebut berangsur-angsur membaik setelah dioperasi, ia
pun bisa pulang 10 hari kemudian. Namun 278 hari atau sekitar 9 bulan
kemudian, ia datang lagi ke rumah sakit karena sakit di perutnya.
Berbeda dengan kedatangan sebelumnya, kali ini ia datang dengan perutnya
yang membesar.
Sebelumnya dokter mengira ia sedang hamil tapi si gadis membantahnya
karena merasa tidak pernah melakukan seks melalui vagina. Setelah
dilakukan pemeriksaan, dokter terkejut karena ternyata ada sebuah bayi
di dalam rahim gadis itu dan terdengar suara detak jantung dari
perutnya.
Masih dalam keadaan terheran-heran, dokter segera melakukan persiapan
kelahiran untuk mengeluarkan bayi tersebut dari dalam perut si gadis.
Namun ketika akan melahirkan, dokter semakin terkejut karena gadis
tersebut tidak punya vagina. Operasi cesar pun dilakukan dan akhirnya
keluarlah bayi laki-laki seberat 2,8 kg.
Untuk menjawab teka-teki munculnya bayi dalam rahimnya, dokter pun
melakukan interogasi dengan ditemani seorang suster. Dari hasil
interogasi, si gadis mengaku pernah menelan sperma kekasihnya pada saat
melakukan seks oral. Ia selalu melakukan seks oral karena sadar tidak
punya vagina.
Hasil pemeriksaan dokter terhadap gadis itu memang mengindikasikan tidak
ada vagina pada bagian vulvanya, yang ada hanya sebuah lekukan dangkal
pada bagian luar uretra dan diantara bagian labia minora.
Gadis itu diketahui memiliki kelainan vagina yang disebut mullerian
agenesis yang membuat sistem reproduksinya (vagina, leher rahim dan
rahim) tidak lengkap. Penderita mullerian agenesis akan kesulitan
melakukan hubungan seksual dan akan merasakan sakit yang luar biasa jika
dipaksakan bersenggama.
Si gadis memang sedikit khawatir pada saat perutnya membesar setelah
operasi 9 bulan yang lalu. Namun ia tidak pernah menghiraukan dan
mengira itu hanya efek samping dari operasi sebelumnya, lagipula
menurutnya ukuran perutnya tidak terlalu besar saat itu.
Tapi bagaimana bisa si gadis hamil sedangkan tidak pernah berhubungan seks melalui vagina?
Dokter pun memberikan penjelasan berdasarkan acuan dari British Journal
of Obstetrics and Gynecology. Kemungkinannya adalah, sperma masuk
melalui saluran pencernaan. Meski menurut teori sperma tidak dapat
bertahan dalam suasana lambung yang sangat asam, namun yang terjadi pada
gadis itu tidak demikian.
Sperma yang ditelan bisa melalui lambung dan masuk ke bagian
reproduksinya tanpa mengalami kerusakan karena terlindung oleh air liur
yang berfungsi sebagai buffer atau bahan penetral ketika bertemu asam
lambung. Air liur dapat menetralkan suasana asam karena memiliki pH yang
tinggi (basa).
Si gadis memang diketahui memiliki tubuh sangat kurus, menurut dokter
faktor itulah yang memicu produksi air liurnya berlebih. Sampai saat
ini, kasus masuknya sperma melalui saluran pencernaan itu masih membuat
beberapa dokter bingung dan tidak percaya.
0 comments:
Post a Comment