Di beberapa negara, kontes adu cepat makan memang jadi sebuah acara rutin. Jenis makanan yang kerap dilombakan bervariasi, mulai dari hotdog, hamburger, ayam goreng, mie, dan berbagai jenis lainnya. Kegiatan ini bahkan jadi ajang bergengsi bagi sebagian orang dan menawarkan hadiah yang menggiurkan.
Tak heran, banyak orang rela merogoh kocek untuk mendaftar lomba. Tak sedikit juga yang melakukan persiapan khusus sebelum mengikuti lomba makan. Sisanya, hanya coba-coba dan bersenang-senang.
Siapa sangka, lomba yang seharusnya menggembirakan ini ada yang berujung celaka. Di beberapa lokasi, malah sampai membuat hilangnya nyawa. Rasa suka cita yang hendak dicari, malah mendapat duka. Seperti kasus Freedi saat mengikut lomba 5 menit Rp 5 miliar yang diselenggarakan di gerai-gerai KFC.
Selain kasus Freedi, ada beberapa kasus kematian lain di acara kontes makan cepat. Pada 8 Juli 2014 lalu, Guardian melaporkan, seorang pria bernama Walter Eagle Tail (47) tewas saat mengikuti acara kontes makan cepat hotdog di Western South Dakota, AS. Diduga, dia tersedak sampai tewas.
Pada bulan Oktober 2012, seorang pria berusia 32 tahun juga tewas saat mengikuti kontes makan kecoak dan cacing. Hasil autopsi menunjukkan dia tersedak hingga tewas.
Pro kontra kompetisi adu makan dari sisi kesehatan memang masih jadi pembahasan. Ada yang menyebut bisa menimbulkan kenaikan drastis tekanan darah dan kolesterol. Ada juga yang menyebut bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Karena itu, dalam kompetisi ini berbagai aturan sudah ditetapkan. Salah satunya, soal membawa minuman dan bantuan medis bila diperlukan.
Kembali ke Freedi, kematiannya jelas menjadi kabar duka tersendiri bagi keluarga, bahkan termasuk tetangga. Ling, salah seorang tetangga mengaku terkejut dengan kabar tersebut. Usai kejadian, Freedi dibawa menggunakan angkot diantar oleh karyawan KFC dan peserta lain, serta polisi.
Ling menuturkan, semasa hidupnya Freedi dikenal sebagai orang yang ramah. Freedi, dimata Ling, bukan orang yang sombong kepada tetangga dan orang sekitar.
"Orangnya baik, kalau ketemu kita nih, biarpun saya lagi belakangi dia, pasti dia manggil saya. Pasti negor, enggak sombong sama sekali," urai Ling.
KFC Tetap Normal
Kontes maut tersebut rupanya tak mengganggu operasional KFC. Suasana di gerai KFC Taman Semanan tampak tetap ramai dikunjungi pembeli. Store Manager KFC Taman Semanan, Tuti Herawati, mengatakan tidak ada dampak penurunan pengunjung.
"KFC Taman Semanan tetap buka seperti biasanya. Saat kejadian, ada tiga orang yang mengikuti lomba. Lomba ini diadakan setiap hari, selama ada peserta yang mendaftar. Kecuali pada hari Sabtu atau Minggu dan hari libur Nasional, itu tidak ada," urai Tuti di gerai KFC Taman Semanan, Cengkareng, Jakarta Barat Minggu (13/3/2016).
Saat ini, panitia sudah menghentikan kontes tersebut. Tak ada lagi adu balap makan sayap ayam dalam waktu singkat. Setidaknya dalam waktu dekat.
PROMO GILA JHONPOKER !!! DAPATKAN BONUS 10% LANGSUNG DARI TOTAL DEPOSIT ANDA

0 comments:
Post a Comment