Musisi kondang Rhoma Irama Baginya, Pilkada DKI putaran kedua pada 20 September
nanti akan menjadi pertarungan hidup mati antara Foke-Nara vs
Jokowi-Ahok. Namun masalah Pilkada DKI bukan hanya persoalan Foke-Nara
vs Jokowi-Ahok, tetapi sudah menjadi pertarungan pribumi vs non pribumi
dan muslim vs non muslim. Sebab jika berhasil, mereka akan menguasai
pemerintahan Ibukota dengan segala kebijakan dan problematikanya selama 5
tahun mendatang. Jika yang menang ternyata pasangan Jokowi-Ahok, maka
akan menjadi aib besar bagi bangsa Indoneisa.
Dalam Pilkada DKI Jakarta, bagaimana jika pemimpin non muslim tampil memimpin umat Islam ?
Kalau sampai itu terjadi, artinya umat sudah tidak ada yang taat lagi sama ulama.
Kalau sudah begitu, maka Allah SWT akan menurunkan tiga bercana.
Pertama, akan dicabutnya keberkahan dari rizki berbagai macam usaha.
Kedua, akan diutus penguasa yang dholim, artinya penguasa tidak Islami.
Dimana kebijakan dan keputusan politiknya akan bertentangan dengan
Islam. Ketiga, akan keluar dari dunia tanpa membawa iman, karena
orientasinya sudah tidak lagi agama tetapi materi dunia.
Wakil Gubernur DKI otomatis menjabat Ketua BAZDA (Badan Amil Zakat
Daerah) dan Ketua Pembina JIC (Jakarta Islamic Centre). Bagaimana jika
Wagubnya Kristen ?
Gubernur dan Wagub adalah satu paket, tidak bisa dibedakan. Menurut UU,
ketika Gubernur berhalangan tetap atau mangkat, maka wakilnya otomatis
mengggantikannya. Kita tidak bisa melihat satu pihak saja tetapi
keduanya. Dalam konteks aqidah Islam, Allah SWT melarang keras umat
Islam memilih pemimpin non muslim, seperti dalam surat An Nisa’ ayat
144, Dimana Allah SWT melarang orang beriman memilih orang kafir sebagai
pemimpin. Sanksinya sebagai munafik dan menjadi keraknya neraka. Dalam
surat Al Maidah ayat 51 ditegaskan, jangan mengangkat orang Yahudi dan
Nasrani sebagai pemimpin. Jika memilih mereka, maka akan digolongkan
kedalam golongan mereka. Pemimpin kafir pasti akan membuat
kebijakan-kebijakan yang menabrak nilai-nilai Islami, sehingga dilarang
keras memilihnya.
Di Jakarta, mereka terang-terangan jika nanti menang tidak akan
menggunakan kitab suci sebagai acuan pemerintahannya dan akan
melaksanakakan pemerintahan secara sekuler. Ini sudah secara
terang-terangan. Jadi kalau umat Islam mau memilih mereka, maka
hukumannya akan ditimpakan tiga bencana seperti diatas.
Jika seorang ulama atau mubaligh berbicara politik di Masjid, apa bisa disebut SARA sebagaimana yang pernah anda alami ?
Saya kira ini menjadi pembelajaran bagi seluruh warga bangsa, jadi bukan
hanya Jakarta saja. Setiap kandidat harus jelas identitasnya, sehingga
masyarakat tidak seperti memilih kucing dalam karung. Dalam rangka
mengungkapkan biodata seorag pemimpin, tidak bisa dikatakan SARA, sebab
dalam rangka semangat keterbukaan.
Umat Islam Indonesia terlalu toleran, sebab dua propinsi
mayoritas Islam Kalbar dan Kalteng, Gubernurnya Kristen. Padahal
Gubernur Islam jelas tidak mungkin memimpin Bali, NTT, Sulut atau
Papua. Bagaimana komentar anda ?
Saya rasa ini bukan dalam konteks toleransi. Tidak bisa toleransi dalam
Islam itu mengangkat orang kafir menjadi pemimpin. Waktu itu mereka bisa
terpilih karena umat Islam terpecah menjadi tiga kelompok, sementara
mereka bersatu dalam satu kelompok saja. Jelas bukan karena umat Islam
mendukung mereka untuk menjadi Gubernur. Kalau toleransi itu artinya
umat Islam tidak menganggu dan menghina agama lain. Lakum dinukum wa liyadiin.
Kelompok Cina Kristen semakin menguasai perekonomian nasional. Sekarang
mereka akan berusaha untuk menguasai politik dan pemerintahan. Bagaimana
jadinya nasib negara dengan mayoritas umat Islam terbesar di dunia ini
nantinya ?
Saya pernah punya pengalaman empiris di Singapura. Tahun 1972, saya
berada disana selama 3 hari tiga malam dalam rangka megikuti Festival
Pop Singer ASEAN pertama yang diikuti sembilan negara. Alhamdulillah,
saya sebagai juara pertama, sehingga saya dapat gelar South East Asia
Super Star.
Waktu itu saya tinggal bersama satu satunya Menteri Singapura bersuku
Melayu dan beragama Islam, Tengku Ghazali Ismail sebagai Menteri
Kebudayaan dibawah PM Lee Kwan Yew. Sejak 1972 beliau sudah
mengingatkan saya untuk mengingatkan Bang Ali Sadikin Gubernur DKI
Jakarta. Katanya, tolong ingatkan Bang Ali supaya hati-hati terhadap
bahaya kuning, bahaya Cina. Saya melihat Jakarta ini secara ekonomis
sudah dikuasi Cina, padahal itu 40 tahun lalu. Dulu Johor Malaysia
awalnya ekonominya dikuasia Cina kemudian politik dikuasianya pula
sehingga lahirlah negara Sigapura. Saya khawatir Jakarta akan seperti
Singapura, kata Tengku Ghazali Ismail.
Sebab Kalau secara politik sudah dikuasai Cina, maka bukan mustahil
suatu saat Jakarta akan menjadi Singapuranya Indonesia, sehingga akan
menjadi negara sendiri. Ini suatu kekhawatiran yang sangat rasional.
Dalam kasus pemerintahan Jokowi di Solo dengan wakilnya FX
Hadi Rudyatmo yang Katolik, ternyata 71 persen bantuan APBD diberikan ke
Kristen, pembangunan Gereja meningkat dan para pejabat Solo mayoritas
Kristen. Apakah itu nanti bisa terjadi di Jakarta jika Jokowi-Ahok Cina
Kristen berkuasa ?
Saya rasa tragedi di Solo bisa menjadi acuan seperti itulah Jokowi,
artinya lebih mengutamakan Kristen daripada Islam. Makanya keIslaman
Jokowi masih perlu dipertanyakan, karena ada data seperti anggaran APBD
71 persen digunakan untuk kepentingan Kristen dan wakilnya selalu
Kristen. Artinya kalau dia selesai jabatannya, maka yang akan naik
wakilnya yang Kristen. Sepertinya ada sebuah skenario dari Jokowi untuk
mengangkat orang Kristen.
Pernyataan si Ahok Cina Kristen yang akan lebih taat pada
konstitusi daripada ayat-ayat suci, apakah ditujukan kepada umat Islam ?
Tidak ada kitab suci yang komprehensif yang dapat mendirikan sebuah
negara kecuali Al Qur’an. Makanya tidak ada negara Kristen, Hindu atau
Budha, yang ada negara Islam. Karena ajaran mereka tidak mampu mencakup
kelengkapan sebuah negara. Karena Islam agama yang sempurna, maka cuma
Islamlah yang dapat membuat negara Islam dengan Undang-Undang dari Al
Qur’an itu sendiri. Kalau dia mengatakan tidak mau kitab suci, artinya
tidak mau menggunakan Al Qur’an sebagai acuan. Artinya, kalau dia
memerintah pasti semua kebijakannya akan menerjang Al Qur’an, ini akan
sangat berbahaya. Apalagi Allah SWT sudah secara tegas menyatakan kalau
orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho kepada umat Islam
sebelum umat Islam mengikuti mereka, sebagimana disebutkan dalam surat
Al Baqoroh ayat 120.
Sekarang terungkap ternyata Jokowi anggota Rotary Club dan istrinya
Lions Club. Padahal kedua ormas itu menjadi organ gerakan Yahudi
internasional. Dikhawatirkan nantinya Yahudi akan lebih berperan lagi di
Indonesia ?
Itulah artinya anda sendiri sudah melihat bahaya yang akan terjadi jika
Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dengan menjadi anggota Rotary Club,
sudah menjadi indikator kalau dia agen Yahudi di Indonesia. Terbukti
dia lebih mengutamakan membantu perkembangan Kristen daripada Islam.
Juga lebih memilih wakil Kristen seperti dalam kasus Solo dan Jakarta.
Ini seharusnya sudah menjadi indikator siapa dia sebenarnya.
Dikhawatirkan Jokowi tidak sampai 2017, tetapi akan berhenti
pada 2014 demi mengincar kursi RI-1 atau RI-2. Maka praktis kursi
Gubernur DKI akan diserahkan ke Cina Kristen Ahok. Bagaimana komentar
anda ?
Ini menunjukan integritas Jokowi sangat rendah dan dedikasinya sangat
lemah, Itu menunjukkan akhlaqul sayyiah atau akhlak yang buruk. Jadi
tidak ada pertanggungan jawab dia sebagai seorang pemimpin. Itu sudah
dia tunjukkan dari Solo loncat ke Jakarta. Apalagi jika nanti ada
skenario dia akan loncat ke RI-I atau RI-2. Jadi harus disosialisasikan
ke masyarakat, padahal selama ini dikesankan Jokowi selalu bersih. Kalau
seperti itu sangat jauh panggang daripada api.
Bagaimana pesan anda sebagai seorang mubaligh sekaligus
musisi kondang kepada umat Islam DKI Jakarta dalam menghadapi
pencoblosan putaran kedua 20 September nanti ?
Pertama, memilih pemimpin dalam hukum Islam adalah wajib,
sedangkan dalam bernegara hanya menjadi hak warga negara. Sabda Nabi
Muhammad SAW, apabila ada tiga orang diantara kamu maka angkatlah
seorang sebagai pemimpin. Jadi memilih pemimpin itu hukumnya wajib.
Karena itu jangan sampai ada umat Islam yang mengabaikan persoalan
Pilkada DKI ini dengan tidak memilih, apatis atau menjadi golput, karena
itu berdosa apalagi dalam kondisi seperti ini.
Kedua, karena sekarang ini bukan lagi masalah Jokowi Foke,
tetapi telah menjadi masalah pribumi dan non pri atau muslim non muslim.
Jadi kasusnya sudah seperti itu.
Jadi umat Islam harus betul-betul menggunakan hak pilihnya untuk
memenangkan Islam itu sendiri. Sebab kalau tidak, maka ini akan menjadi
musibah yang sangat besar. kalau sampai Ibukota Jakarta dipimpin seorang
Cina Kristen, maka suatu aib besar bagi bangsa Indonesia.
Pertama, dalam rangka martabat bangsa sudah tercabik-cabik, dimana kita
sebagai bangsa besar dipimpin seorang Cina. Kedua, sebagai umat Islam
juga suatu aib besar. Sebuah dosa besar kalau pemimpin Ibukota yang
merupakan gerbang negara ini dipimpin seorang Cina Kristen. Jadi hal itu
tidak boleh terjadi. Karena itu merupakan tanggungjawab umat Islam
semua untuk memenangkan pribumi dan umat Islam. Jadi bukan soal Foke dan
Jokowi.
Spot on with this article, I really scr888 game think this website needs more attention. I'll probably be back to read more, thanks for the info.
ReplyDeleteI would be grateful if you continue with the quality of what we are doing now with your blog ... 3win8 apk download andriod I really enjoyed it
ReplyDelete